Jumat, 19 April 2013

PEMANFAATAN BUAH MENGKUDU ( MORlNDA CITRlFOLIA ) SEBAGAI PRODUK UNGGULAN


NAMA   : DAVID ROBERTHO
NIM       : 111201022
Dalam beberapa tahun terakhir produk olahan buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) berkembang sangat pesat karena adanya fakta empiris serta bukti penelitian ilmiah mengenai manfaat mengkudu bagi kesehatan, yaitu untuk mengobati penyakit degeneratif seperti kanker, tumor, dan diabetes. Buah mengkudu mengandung berbagai komponen yang bermanfaat bagi kesehatan, baik komponen gizi seperti vitamin, mineral, dan protein maupun komponen fitokimia yang mempunyai fungsi fisiologis bagi kesehatan, seperti xeronin, skopoletin, akubin, dan alizarin. Berbagai penelitian membuktikan adanya aktivitas antibakteri, antioksidan, antikanker, dan peningkatan kekebalan tubuh karena sifat analgesik dan sedatif dari buah mengkudu. Prospek pengembangan produk olahan mengkudu sebagai minuman fungsional cukup baik, selain karena manfaatnya yang besar, permintaannya pun diperkirakan terus meningkat dan secara ekonomi industri pengolahan sari buah mengkudu sangat menguntungkan.
Pangan fungsional dikonsumsi layaknya makanan atau minuman, mempunyai karakteristik sensori berupa penampakan, warna, tekstur dan cita rasa yang dapat diterima oleh konsumen, serta tidak memberikan kontraindikasi dan tidak memberikan efek samping terhadap metabolism zat gizi lainnya jika digunakan pada jumlah penggunaan yang dianjurkan. Meskipun mengandung senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan, pangan fungsional tidak berbentuk kapsul, tablet atau bubuk yang berasal dari senyawa alami (Badan Pengawasan Obat dan Makanan 2001). Produk minuman fungsional yang beredar di pasaran tersedia dalam berbagai bentuk, seperti jus (sari buah), serbuk minuman cepat larut (serbuk instan), serta dalam bentuk teh herbal (the celup) mengkudu. Mengkudu termasuk dalam family Rubiaceae dan mempunyai banyak spesies, di antaranya yang sudah dimanfaatkan di Indonesia adalah M. citrifolia dan       M. bracteata. M. citrifolia dikenal sebagai mengkudu Bogor dan banyak dimanfaatkan sebagai obat.

BOTANI TANAMAN MENGKUDU
Mengkudu tumbuh baik pada dataran rrendah sampai ketinggian 500 mdpl. Tanaman ini banyak dijumpai di pantai, hutan, daerah sepanjang aliran sungai, sekitar perkampungan, dan kadang- kadang ditanam di pekarangan rumah sebagai sayuran atau tanaman obat keluarga. Dimasyarakat pedesaan, daun dan buah mengkudu dimanfaatkan sebagai lalapan atau sayuran



Klasifikasi :
Filum               : Angiospermae
Sub filum        : Dycotiledones
Divisi               : Lignosae
Famili              : Rubiaceae,
Genus              : Morinda
Spesies            : citrifolia.
Nama ilmiah    : Morinda citrifolia.

PROSPEK MENGKUDU SEBAGAI MINUMAN FUNGSIONAL
Mengkudu mempunyai potensi yang besar sebagai bahan minuman fungsional seiring dengan makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan. cerahnya prospek pangan fungsional tidak hanya dari sisi masyarakat atau konsumen, tetapi juga bagi pemerintah maupun industri pangan. Dari sisi konsumen, pangan fungsional dapat mencegah timbulnya penyakit, meningkatkan imunitas, memperlambat proses penuaan, serta meningkatkan penampilan fisik, sedangkan bagi industri pangan akan memberikan kesempatan yang tidak terbatas untuk secara inovatif memformulasikan produk yang mempunyai nilai tambah bagi masyarakat.


Selanjutnya bagi pemerintah, adanya pangan fungsional akan menurunkan biaya pemeliharaan kesehatan masyarakat. Menurut Milner (2000), ada tiga alasan yang mendukung meningkatnya minat terhadap pangan fungsional, yaitu tingginya biaya pemeliharaan kesehatan serta adanya peraturan yang mendukung penemuan ilmiah. Industri pengolahan mengkudu berkembang pesat dan tersebar di daerah Bogor dan Jakarta. Dalam kurun waktu 2000−2003, di kawasan Jabotabek terdapat sekitar 50 pabrik pengolahan mengkudu (Soediarto et al. 2003). Menurut Pohan et al. (2002), produksi pengolahan buah mengkudu di Bogor dan Jakarta diperkirakan mencapai lebih dari 15.000 liter/ bulan. Industri pengolahan mengkudu dunia diperkirakan juga akan terus berkembang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar