Jumat, 19 April 2013


PENGOLAHAN KAYU DI JALAN SEI GLUGUR DESA KUTA JURUNG KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG

Dosen Pembimbing:
Dr. Agus Purwoko, S.Hut., M.Si
Disusun Oleh:
HUT 4 A

Dea Kartika
111201017




PERTANIAN

PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013



PENDAHULUAN
Latar belakang
Industri pengolahan kayu merupakan barometer peningkatan perekonomian nasional dan faktor kunci dalam upaya meningkatkan penerimaan Negara dari sector kehutanan. Praktik – praktik eksploitatif terhadap sumber daya hutan telah dilakukan sejak diterbitkannya UU No.5 Tahun 1967 Tentang pokok – pokok ketentuan tentang kehutanan (ICW, 2009).
Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, semua kegiatan harus memperhatikan aspek lingkungan. Oleh karena itu diperlukan sikap kearifan yang tinggi dalam memanfaatkan sumber daya alam. Namun kenyataan yang dihadapi dewasa ini adalah bahwa untuk memenuhi kebutuhan manusia akan produk-produk kayu olahan yang terus meningkat semakin sulit dipenuhi karena ketersediaan kayu komersial berdiameter besar dari hutan alam tropis untuk pasokan industri pengolahan kayu semakin terbatas dan langka (Haygreen dan Bowyer, 1989).
Namun, fakta membuktikan bahwa tingkat konsumsi kayu bagi industry pengolahan kayu dalam negeri telah mengeruk sumber daya hutan kita tanpa memperhatikan daya dukung hutan lestari, bahkan menciptakan pemborosan bahan baku kayu, tetapi tidak pula memberikan kontribusi finansial yang berprosional yang jika dibandingkan dengan kerusakan hutan yang terjadi akibat taktik – taktik eksploitatif tersebut (Roffael, 1993).
Selama ini produk hasil hutan utama yang berupa kayu bulat dan kayu olahan masih sangat bergantung pada hutan alam. Adanya peningkatan usaha pelestarian hutan alam telah menimbulkan terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan kayu untuk industri pengolahan kayu. Oleh karenanya diperlukan alternatif kayu pengganti untuk bahan baku industri tersebut(Hunt, 2000)
UD Jabrik Jaya  adalah salah satu pengolahan kusen dengan bahan baku kayu durian yang baru berkembang. Usaha ini belum memiliki rencana pengembangan yang jelas. Oleh karena itu, diperlukan adanya strategi pengembangan usaha bagi perusahaan dengan melihat aspek lingkungan internal dan eksternal perusahaan. sehingga perusahaan dapat mengetahui kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang sehingga dapat diperoleh alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh agar perusahaan ini tetap bertahan dan berkembang dalam industri ini.
Agribisnis tanaman hutan yang dikunjungi bertempat di Jalan Sei Glugur Pancur Batu Desa Kutajurung Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang. Tempat sangat strategis, berada dipinggir jalan, Tempat kerja tersebut masih berumur sekitar ± 1 tahun. Tapi lumayan pesat, terus meningkat. Salah satu masyarakat yang disurvey ialah pak muslimin, yang merupakan salah satu dari karyawan Bapak Dalio sebagai pemilik yang bertempat tinggal di Desa Suka Raya.
Pohon yang digunakan ialah pohon durian, namun terkadang menggunakan pohon damar dan meranti karena sesuai dengan permintaan pembeli. Kayu dari pohon (bahan baku) durian, damar dan meranti biasanya diperoleh dari daerah Gunung Tinggi, yang dimana sudah dipotong terlebih dahulunya sehingga karyawan hanya cukup membersihkan saja. Biasanya pengolahan kayu yang dilakukan sesuai permintaan saja. Permintaan kayu tersebut seperti borongan, misalnya pada sekolah atau rumah. Kayu dari pohon tersebut diolah menjadi kusen, jendela ukuran kecil sampai besar, dan pintu.

Tujuan Analisis
Tujuan dari analisis dilakukan adalah untuk mengetahui salah satu potensi agribisnis dalam bidang kehutanan serta mengetahui proses pembuatan kusen, jendela dan pintu yang dilakukan di Desa Kuta Jurung.






METODELOGI
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Dimana dalam survey ini diperoleh data yang cari dari pertanyaan langsung yang diajukan untuk diberikan jawaban kepada pengelola usaha dagang, kemudian dikumpulkan menjadi susunan yang dirangkai. Dalam penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara langsung dengan pekerja dan pengamatan langsung dilapangan.

















                
PEMBAHASAN
   
             Usaha Dagang Jabrik Jaya yang mengelola bahan baku kayu pohon durian, damar dan meranti yang bertempat di jalan Sei Glugur Pancur Batu  Desa Kuta Jurung Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang merupakan usaha yang dikelola oleh Bapak Dalio.
Gambar 1. Pamplet Usaha Dagang yang ditempel pada pintu utama

 Memang dalam usaha ini tidak menggunakan banyak karyawan, tetapi dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Selama setahun ini, karyawan yang bekerja berjumlah sebanyak 4 orang.
Pengadaan Bahan Baku
            Pengadaan bahan baku pada Usaha Dagang Jabrik Jaya yang mengelola bahan baku kayu pohon durian, damar dan meranti berasal daerah Gunung Tinggi.
                               IMG01965-20120628-1434.jpg
                     Bahan baku yang sudah        
                     dilakukan pembersihan


Proses Pengolahan Bahan Baku
Sejauh ini hasil yang diperoleh dari pengoalahan yang dilakukan sangat memuaskan. Semua orang mendapatkan pesanannya sesuai dengan yang diinginkannya. Sejauh ini proses yang dilakukan menggunakan alat – alat yang sudah disediakan dalam tempat kerja.
Alat yang digunakan ialah mesin ketam, mesin potong, gergaji tangan, gergaji mesin, mesin pres dan alat pertukangan lainnya. Sedangkan bahan yang digunakan antara lain kayu durian, kayu dammar dan kayu meranti.

            IMG01963-20120628-1433.jpg              IMG01964-20120628-1433.jpg
        Gambar 4. Mata gergaji yang digunakan                  Gambar 5. Mesin Pertukangan yang      
                                                                                                 digunakan oleh para karyawan


catsabc.jpg
Gambar 5. Proses pengolahan bahan baku saat dilakukan penghalusan

Memang pada saat sekarang, bahan baku kayu dari pohon durian sudah semakin sulit untuk didapatkan, tetapi pengolahan tetap saja dilakukan dengan cara menebang pohon yang masih muda, meski kualitas memang dapat berpengaruh tidak lebih baik dari kayu yang sudah tua.
IMG01968-20120628-1434.jpg
Gambar 5. Pembuatan motif yang dilakukan oleh karyawan

cats 123.jpg
Gambar 6. Jendela dan pintu yang sudah jadi diolah

Pengolahan kusen, jendela dan pintu dan lain – lainnya ini hanya dilakukan saat pembeli datang. Atau hanya menunggu pesanan saja, setelah ada permintaan dari konsumen, barulah karyawan melakukan pengolahan kayu dalam bentuk yang disesuaikan dengan selera konsumen tersebut.


Proses Distribusi

Proses distribusi pada usaha dagang Jabrik Jaya ini memang tidak berjalan. Dengan kata lain, tidak dipromosikan, hanya daerah sekitar situ saja dan yang mengetahui tempat pengolahan tersebut. Oleh karena itu, pengoalah yang akan dilakukan bila ada permintaan saja.
Sejauh ini, pemasukan atau orderan memang tidak pernah berhenti, karena sebagian pembeli seperti borongan, misalnya untuk kusen, pintu, jendela untuk rumah sekolah. Sehingga membuat para karyawan seakan tidak hentinya, sebab dilakukan terus – menerus karena banyak yang dikerjakan. Walaupun pemasaran hasil kayu seperti kusen, jendela, dan sebagainya itu tidak dilakukan dipromosikan diluaran.

Analisis Biaya Produksi
Usaha Dagang Jabrik Jaya ini memeang sudah lumayan begitu pesat dan terus mengalami peningkatan. Dalam jangka satu tahun sudah terbentuknya usaha ini, sudah cukup memuaskan hasil ayng diperoleh, pemesanan terus meningkat, sehingga usah ini selalu dalam keadaan berproduksi dan terus mengelola. Dalam satu bulan penuh penghasilan samapi mencapai Rp.10.000.000. Target penghasilan dalam satu minggu paling tidak Rp. 1.000.000 bersihnya. Memang sangat memuaskan hasil yang didapat, tetapi sesuai dengan harga kayu yang diperoleh, yang semakin langka dan pastinya semakin mahal, terlebih dalam permintaan kayu dammar dan meranti.
 Kayu perminggu yang diperlukan sampai 2 ton.  Harga kusen kayu durian sebesar Rp.170.000 dengan ukuran 2x80 m. Harga kusen pada kayu dammar mencapai Rp.350.000-Rp.400.000. Harga pintu Rp.160.000 dan pada kayu durian Rp.900.000.








SARAN DAN REKOMENDASI
Saran  Dalam Pengadaan Bahan Baku
Dalam upaya menjaga keberlangsungan industri pengolahan kayu dengan keterbatasan bahan bakunya antara lain diatasi dengan meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya hutan berupa kayu. Suplai kayu ke pengolahan kayu saat ini umumnya dari kayu-kayu yang berasal dari hutan tanaman sehingga kualitasnya kurang baik, misalnya diameter batangnya relatif kecil, kerapatannya rendah, dan sifat fisik mekaniknya juga rendah.
Sehingga saya merekomendasikan untuk usaha tersebut ialah sebaiknya menggunakan hasil kayu sendiri, dengan cara budidaya yang dilakukan. Dan tidak mengkhawatirkan stok yang akan berkurang dengan penambahan permintaan yang ada. Dengan demikian otomatis akan memperoleh keuntungan yang sangat jauh berbeda dari sebelumnya.
Saran Pengolahan Bahan Baku
        Sebaiknya pohon durian yang ditebang, alangkah lebih bagusnya menebang yang sesuai aturan tebang saja, jangan menebang yang muda, yang dikatakan belum memenuhi keteria standard penebangan.
Dan jika tetap dilakukan dengan menebang yang muda, pasti akan mempengaruhi kualitas kayu, karena akan mengalami penyusutan, dan lebih cepat lagi diserang oleh hama seperti rayap dan sebagainya.

Saran Terhadap Distribusi
            Saran saya terhadap Usaha dagang tersebut ialah dengan mempromosikan diri dengan mempromosikan usaha dagang melaui media audio seperti dari radio, dan dapat juga melalui brosur – brosur yang disebarkan. Sehingga Usaha Dagang Jabrik Jaya dapat lebih dikenal dikalangan masyakat dan bahkan lebih luas lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Farah F. A. 2009  Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Vinir Sengon
          CV Cahaya Abadi, Kabupaten Kendal. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Haygreen, J.G. and J.L. Bowyer. 1989. Forest Products and Wood Science. Iowa
          State University Press / Ames. 213-226 pp.

Hunt, J.F. 2000. Utilization of small-diameter crooked timbers for use in laminated
           structural boards through development of new sawing, laminating, and drying
           processes. Proposal No. 01.FPL.C2 to USDA Forest Service, Forest Products
           Laboratory. Madison, Wisconsin.

ICW. 2004. Industri Pengolahan Kayu. Greenomic Indonesia Press. Jakarta.
Roffael, E. 1993. Formaldehyde release from particleboard and other wood based
           panels. Forest  Research Institute Malaysia (FRIM). Kuala Lumpur.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar