PENGOLAHAN KAYU DI JALAN SEI GLUGUR DESA KUTA JURUNG KECAMATAN
PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG
Dosen
Pembimbing:
Dr. Agus Purwoko, S.Hut., M.Si
Disusun Oleh:
HUT 4 A
Dea Kartika
111201017
PROGRAM
STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
MEDAN
2013
PENDAHULUAN
Latar
belakang
Industri pengolahan kayu
merupakan barometer peningkatan perekonomian nasional dan faktor kunci dalam
upaya meningkatkan penerimaan Negara dari sector kehutanan. Praktik – praktik
eksploitatif terhadap sumber daya hutan telah dilakukan sejak diterbitkannya UU
No.5 Tahun 1967 Tentang pokok – pokok ketentuan tentang kehutanan (ICW,
2009).
Dalam era globalisasi
seperti sekarang ini, semua kegiatan harus memperhatikan aspek lingkungan. Oleh
karena itu diperlukan sikap kearifan yang tinggi dalam memanfaatkan sumber daya
alam. Namun kenyataan yang dihadapi dewasa ini adalah bahwa untuk memenuhi kebutuhan
manusia akan produk-produk kayu olahan yang terus meningkat semakin sulit
dipenuhi karena ketersediaan kayu komersial berdiameter besar dari hutan alam
tropis untuk pasokan industri pengolahan kayu semakin terbatas dan langka (Haygreen
dan Bowyer, 1989).
Namun, fakta membuktikan
bahwa tingkat konsumsi kayu bagi industry pengolahan kayu dalam negeri telah
mengeruk sumber daya hutan kita tanpa memperhatikan daya dukung hutan lestari,
bahkan menciptakan pemborosan bahan baku kayu, tetapi tidak pula memberikan
kontribusi finansial yang berprosional yang jika dibandingkan dengan kerusakan
hutan yang terjadi akibat taktik – taktik eksploitatif tersebut (Roffael,
1993).
Selama ini produk hasil hutan utama yang berupa kayu
bulat dan kayu olahan masih sangat bergantung pada hutan alam. Adanya
peningkatan usaha pelestarian hutan alam telah menimbulkan terjadi
ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan kayu untuk industri pengolahan
kayu. Oleh karenanya diperlukan alternatif kayu pengganti untuk bahan baku
industri tersebut(Hunt, 2000)
UD Jabrik Jaya adalah salah satu pengolahan kusen dengan
bahan baku kayu durian yang baru berkembang. Usaha ini belum memiliki rencana
pengembangan yang jelas. Oleh karena itu, diperlukan adanya strategi
pengembangan usaha bagi perusahaan dengan melihat aspek lingkungan internal dan
eksternal perusahaan. sehingga perusahaan dapat mengetahui kekuatan, kelemahan,
ancaman dan peluang sehingga dapat diperoleh alternatif strategi yang dapat
dijalankan oleh agar perusahaan ini tetap bertahan dan berkembang dalam
industri ini.
Agribisnis tanaman hutan yang dikunjungi bertempat
di Jalan Sei Glugur Pancur Batu Desa Kutajurung Kecamatan Pancur Batu Kabupaten
Deli Serdang. Tempat sangat strategis, berada dipinggir jalan, Tempat kerja
tersebut masih berumur sekitar ± 1 tahun. Tapi lumayan pesat,
terus meningkat. Salah
satu masyarakat yang disurvey ialah pak muslimin, yang merupakan salah satu
dari karyawan Bapak Dalio sebagai pemilik yang bertempat tinggal di Desa Suka
Raya.
Pohon
yang digunakan ialah pohon durian, namun terkadang menggunakan pohon damar dan
meranti karena sesuai dengan permintaan pembeli. Kayu dari pohon (bahan baku)
durian, damar dan meranti biasanya diperoleh dari daerah Gunung Tinggi, yang
dimana sudah dipotong terlebih dahulunya sehingga karyawan hanya cukup
membersihkan saja. Biasanya pengolahan kayu yang dilakukan sesuai permintaan
saja. Permintaan kayu tersebut seperti borongan, misalnya pada sekolah atau
rumah. Kayu dari pohon tersebut diolah menjadi kusen, jendela ukuran kecil
sampai besar, dan pintu.
Tujuan Analisis
Tujuan
dari analisis dilakukan adalah untuk mengetahui salah satu potensi agribisnis
dalam bidang kehutanan serta mengetahui proses pembuatan kusen, jendela dan
pintu yang dilakukan di Desa Kuta Jurung.
METODELOGI
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Dimana
dalam survey ini diperoleh data yang cari dari pertanyaan langsung yang
diajukan untuk diberikan jawaban kepada pengelola usaha dagang, kemudian dikumpulkan
menjadi susunan yang dirangkai. Dalam penelitian ini adalah dengan melakukan
wawancara langsung dengan pekerja dan pengamatan langsung dilapangan.
PEMBAHASAN
Usaha Dagang Jabrik Jaya yang mengelola bahan baku kayu pohon durian,
damar dan meranti yang bertempat di jalan Sei Glugur Pancur Batu Desa Kuta Jurung Kecamatan Pancur Batu
Kabupaten Deli Serdang merupakan usaha yang dikelola oleh Bapak Dalio.
Gambar 1. Pamplet
Usaha Dagang yang ditempel pada pintu utama
Memang dalam usaha ini
tidak menggunakan banyak karyawan, tetapi dapat membuka lapangan kerja bagi
masyarakat sekitar. Selama setahun ini, karyawan yang bekerja berjumlah
sebanyak 4 orang.
Pengadaan Bahan Baku
Pengadaan bahan baku pada Usaha Dagang
Jabrik Jaya yang mengelola bahan baku kayu pohon durian, damar dan meranti
berasal daerah Gunung Tinggi.
Bahan baku yang sudah
dilakukan pembersihan
Proses Pengolahan Bahan Baku
Sejauh
ini hasil yang diperoleh dari pengoalahan yang dilakukan sangat memuaskan.
Semua orang mendapatkan pesanannya sesuai dengan yang diinginkannya. Sejauh ini
proses yang dilakukan menggunakan alat – alat yang sudah disediakan dalam
tempat kerja.
Alat yang digunakan ialah mesin ketam, mesin potong, gergaji tangan,
gergaji mesin, mesin pres dan alat pertukangan lainnya. Sedangkan bahan yang
digunakan antara lain kayu durian, kayu dammar dan kayu meranti.
Gambar 4. Mata gergaji yang
digunakan Gambar 5. Mesin Pertukangan yang
digunakan oleh para karyawan
Gambar 5. Proses pengolahan bahan baku saat dilakukan penghalusan
Memang pada saat sekarang, bahan baku kayu dari pohon durian
sudah semakin sulit untuk didapatkan, tetapi pengolahan tetap saja dilakukan
dengan cara menebang pohon yang masih muda, meski kualitas memang dapat
berpengaruh tidak lebih baik dari kayu yang sudah tua.
Gambar 5. Pembuatan motif yang dilakukan oleh karyawan
Gambar 6. Jendela dan pintu yang sudah jadi diolah
Pengolahan
kusen, jendela dan pintu dan lain – lainnya ini hanya dilakukan saat pembeli
datang. Atau hanya menunggu pesanan saja, setelah ada permintaan dari konsumen,
barulah karyawan melakukan pengolahan kayu dalam bentuk yang disesuaikan dengan
selera konsumen tersebut.
Proses Distribusi
Proses
distribusi pada usaha dagang Jabrik Jaya ini memang tidak berjalan. Dengan kata
lain, tidak dipromosikan, hanya daerah sekitar situ saja dan yang mengetahui
tempat pengolahan tersebut. Oleh karena itu, pengoalah yang akan dilakukan bila
ada permintaan saja.
Sejauh
ini, pemasukan atau orderan memang tidak pernah berhenti, karena sebagian
pembeli seperti borongan, misalnya untuk kusen, pintu, jendela untuk rumah
sekolah. Sehingga membuat para karyawan seakan tidak hentinya, sebab dilakukan
terus – menerus karena banyak yang dikerjakan. Walaupun pemasaran hasil kayu
seperti kusen, jendela, dan sebagainya itu tidak dilakukan dipromosikan
diluaran.
Analisis Biaya Produksi
Usaha
Dagang Jabrik Jaya ini memeang sudah lumayan begitu pesat dan terus mengalami
peningkatan. Dalam jangka satu tahun sudah terbentuknya usaha ini, sudah cukup
memuaskan hasil ayng diperoleh, pemesanan terus meningkat, sehingga usah ini
selalu dalam keadaan berproduksi dan terus mengelola. Dalam satu bulan penuh
penghasilan samapi mencapai Rp.10.000.000. Target penghasilan dalam satu minggu paling tidak Rp.
1.000.000 bersihnya. Memang
sangat memuaskan hasil yang didapat, tetapi sesuai dengan harga kayu yang
diperoleh, yang semakin langka dan pastinya semakin mahal, terlebih dalam
permintaan kayu dammar dan meranti.
Kayu perminggu yang diperlukan sampai 2 ton. Harga kusen kayu durian sebesar Rp.170.000 dengan ukuran 2x80
m. Harga kusen pada kayu dammar
mencapai Rp.350.000-Rp.400.000. Harga pintu Rp.160.000 dan pada kayu durian Rp.900.000.
SARAN DAN REKOMENDASI
Saran Dalam Pengadaan
Bahan Baku
Dalam upaya menjaga keberlangsungan industri
pengolahan kayu dengan keterbatasan bahan bakunya antara lain diatasi dengan
meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya hutan berupa kayu. Suplai kayu ke
pengolahan kayu saat ini umumnya dari kayu-kayu yang berasal dari hutan tanaman
sehingga kualitasnya kurang baik, misalnya diameter batangnya relatif kecil,
kerapatannya rendah, dan sifat fisik mekaniknya juga rendah.
Sehingga
saya merekomendasikan untuk usaha tersebut ialah
sebaiknya menggunakan hasil kayu sendiri, dengan cara budidaya yang dilakukan.
Dan tidak mengkhawatirkan stok yang akan berkurang dengan penambahan permintaan
yang ada. Dengan demikian otomatis akan memperoleh keuntungan yang sangat jauh
berbeda dari sebelumnya.
Saran Pengolahan
Bahan Baku
Sebaiknya pohon durian yang ditebang,
alangkah lebih bagusnya menebang yang sesuai aturan tebang saja, jangan
menebang yang muda, yang dikatakan belum memenuhi keteria standard penebangan.
Dan
jika tetap dilakukan dengan menebang yang muda, pasti akan mempengaruhi
kualitas kayu, karena akan mengalami penyusutan, dan lebih cepat lagi diserang
oleh hama seperti rayap dan sebagainya.
Saran Terhadap Distribusi
Saran saya
terhadap Usaha dagang tersebut ialah dengan mempromosikan diri dengan
mempromosikan usaha dagang melaui media audio seperti dari radio, dan dapat
juga melalui brosur – brosur yang disebarkan. Sehingga Usaha Dagang Jabrik Jaya
dapat lebih dikenal dikalangan masyakat dan bahkan lebih luas lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Farah F. A. 2009
Analisis Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Vinir Sengon
CV Cahaya Abadi, Kabupaten Kendal. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Haygreen, J.G.
and J.L. Bowyer. 1989. Forest Products and Wood Science. Iowa
State University Press / Ames. 213-226
pp.
Hunt, J.F. 2000.
Utilization of small-diameter crooked timbers for use in laminated
structural boards through
development of new sawing, laminating, and drying
processes. Proposal No. 01.FPL.C2 to
USDA Forest Service, Forest Products
Laboratory. Madison, Wisconsin.
ICW. 2004. Industri Pengolahan Kayu. Greenomic
Indonesia Press. Jakarta.
Roffael, E.
1993. Formaldehyde release from particleboard and other wood based
panels. Forest Research Institute Malaysia (FRIM). Kuala Lumpur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar