Jumat, 19 April 2013


RESUME TENTANG AGRIBISNIS GETAH PINUS (GONDORUKEM)

NAMA            : INDAH K SIHOMBING
NIM                : 111201034
KELAS           : HUT 4 A


Gondorukem adalah getah dari pohon Pinus (Pinus merkusii) yang kemudian diolah menjadi gondorukem.  Gondorukem diperdagangkan dalam bentuk keping-keping padat berwarna kuning keemasan. Kandungannya sebagian besar adalah asam-asam diterpena, terutama asam abietat, asam isopimarat, asam laevoabietat, dan asam pimarat.
Produk gondorukem digunakan sebagai bahan baku yang penting bagi industri batik, kulit, sabun cuci, cat, isolator, kosmetik, kertas, vernis, ramuan semir sepatu, pelarut bahan organik, dan bahan pembuatan kamper sintesis.
Salah satu Badan Usaha Milik Negara yang melakukan pengolahan getah pinus adalah Perum Perhutani. Perum Perhutani memiliki pabrik-pabrik pengolah getah pinus baik di Jawa barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Produk gondorukem yang dihasilkan oleh Perum Perhutani  ditujukan untuk kebutuhan dalam negeri dan ekspor. Negara tujuan ekspor  untuk produk gondorukem adalah ke Bangladesh, Korea, Jepang, Karaci, Litagong, Cina, Taiwan, Pakistan, Perancis, Rotherdam, Polandia, Hanburg dan Laspysia.
Penghasilan Perum Perhutani Unit I dari hasil ekspor gondorukem pada tahun 2008 mencapai lebih dari Rp 200 Milyar bahkan untuk seluruh Perhutani penghasilan ekspor dari produk gondoruken mencapai lebih dari Rp 500 Milyar. Hal ini menunjukkan bahwa produk gondorukem sebagai hasil hutan bukan kayu produk yang dapat dijadikan tumpuan bagi Perum Perhutani.
            Gondorukem merupakan produk olahan dari getah pohon pinus (famili Pinaceae) yang saat ini merupakan komoditi andalan non migas yang bukan berasal dari kayu atau rotan (Susilowati, 2001 dalam Prawira, 2008). Jenis pohon pinus yang sering disadap adalah sebagai berikut :
-      Amerika   : Pinus palustris dan Pinus caribaeae
-      Perancis    : Pinus pinaster dan Pinus maritime
-      Spanyol    : Pinus pinaster
-      Austria     : Pinus laricio dan Pinus sylvestris
-      Portugis    : Pinus pinaster dan Pinus pinea
-      Rusia        : Pinus sylvestris
-      Indonesia : Pinus merkusii

Menurut Badan Standardisasi Nasional (Anonim, 2001), gondorukem (Colophony) adalah padatan hasil penyulingan getah pohon pinus (Pinus merkusii). Nama lain gondorukem, antara lain gum rosin, pine resin, resin, siongka, kucing, dan sebagainya. Daerah penghasilnya tersebar luas di daerah pegunungan di Indonesia terutama di Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Bali (Suryamiharja dan Buharman, 1986 dalam Prawira, 2001).
Gondorukem yang dihasilkan di Indonesia diklasifikasikan menjadi beberapa mutu yang ditentukan oleh Badan Standardisasi Nasional. Klasifikasi mutu dalam standar penggolongan gondorukem harus memenuhi syarat mutu dan syarat khusus yang telah ditetapkan. Mutu gondorukem yang dihasilkan dari pengolahan getah pinus dapat diklasifikasikan menurut warna, titik lunak, kadar kotoran, kadar abu, dan komponen menguap.

Klasifikasi Mutu gondorukem menurut Badan Standardisasi Nasional adalah :
Tabel 1  Klasifikasi mutu gondorukem
No.
Klasifikasi mutu
Tanda mutu
Dokumen
Kemasan
1.
Utama  (U)
X
X
2.
Pertama  (P)
WW
WW
3.
Kedua  (D)
WG
WG
4.
Ketiga  (T)
N
N

Mutu gondorukem ditentukan dari hasil pengujian warna gondorukem. Warna gondorukem ialah warna yang ditetapkan dibandingkan dengan warna standar Lovibond yang terdiri atas 15 warna (XC, XB, XA, X, WW, WG, N, M, K, I, H, G, F, E, dan D) (Badan Standardisasi Nasional,2001). Kelas yang paling gelap yaitu kelas D digunakan untuk pembuatan minyak rosin, juga digunakan dalam industri linoleum dan vernis gelap. Kelas G dan K digunakan sebagai bahan “sizing” dalam industri sabun, bergantung pada kualitas sabun yang akan dibuat. Untuk kualitas sabun yang baik bahkan digunakan kelas yang berwarna lebih pucat. Kelas yang berwarna lebih pucat dari K terutama W – C dan   W – W digunakan untuk pembuatan vernis yang berwarna pucat. Penggunaan gondorukem lainnya, antara lain sebagai bahan pembuatan “sealing wax”, bahan peledak dan sebagai bahan pengganti resin lainnya, untuk pelapis alat-alat yang dipegang tangan, sebagai bahan penggosok senar alat musik gesek, sebagai bahan pencampur dalam proses penyolderan, dalam pembuatan cat, tinta cetak, semen kertas, bahan pelitur kayu, plastik, kembang api, bahan waterproof untuk karton, dan sebagainya (Suryamiharja dan Buharman, 1986 dalam Prawira, 2008).

PEMASARAN GONDORUKEM
Pemasaran Gondorukem
Negara yang menjadi sasaran ekspor gondorukem antara lain India, Amerika Serikat, Perancis, Kamerun, dan Belanda (Hadi, 2006). Pasar produk gondorukem dunia sebagian besar diserap oleh Aksonabel dari Belanda, Eropa, AS, dan India yang antara lain untuk bahan baku pembuatan tinta, cat, industri ban mobil, lem, dan vernis. Indonesia baru bias memenuhi kebutuhan gondorukem dunia kurang dari 10 persen.
Permintaan pasar internasional terhadap gondorukem Indonesia naik sejak akhir 2005. Hal ini disebabkan karena Pemerintah China menahan penjualan produk gondorukem keluar dari negaranya. Langkah China ini dilakukan untuk memenuhi pasokan gondorukem untuk industri dalam negeri sendiri yang dari tahun ke tahun terus meningkat.
Tingginya permintaan gondorukem ini juga dikarenakan keunggulan kualitas gondorukem Indonesia yang berasal dari pohon Pinus jenis Merkusi tersebut. Contohnya, keasamannya yang rendah dan kemampuannya menahan suhu tinggi, tingkat kelengketannya dan aromanya sangat disukai konsumen. Bidang usaha Perum Perhutani yang dimulai sejak tahun 1974 ini juga mampu menggairahkan perekonomian masyarakat dengan melibatkan mereka mulai dari pengadaan alat sadap (alat bacok dan batok kelapa), tenaga penyadap, angkutan, hingga kemasan/kaleng.
Pasar dunia saat ini cenderung mengalami peningkatan kebutuhan gondorukem, sehingga berapa pun produksi dunia langsung terserap oleh pasar. Permintaan yang tinggi tersebut mengakibatkan harga komoditas ini di pasar naik. Perum Perhutani menaikkan harga gondorukem mulai Januari 2006 ini dari 475 dollar AS per ton menjadi 750 dollar AS per ton. Kenaikan ini untuk mengantisipasi tingginya permintaan gondorukem di pasar dalam negeri maupun luar negeri belakangan ini.
Kenaikan ini sebetulnya karena kebutuhan pasar saja. Perum Perhutani berusaha menangkap peluang pasar yang ada. Perum Perhutani memiliki cukup dana untuk menanam kayu penghasil gondorukem dengan harga yang naik, sehingga meningkatkanjumlah produksi (Handadari, 2006 dalam Prawira, 2008).
Tahun 2006, Perum Perhutani berupaya meningkatkan produksi getah pinus sampai 20 persen dan produk gondorukem menjadi sekitar 70.000 ton. Peningkatan produksi itu, antara lain dengan menggunakan stimulan getah, ekspansi kerja sama ke luar Jawa dan penyadapan hutan pinus rakyat. Selain itu, peningkatan produksi dilakukan dengan memperpanjang daur tebang pinus dan riset bibit bocor getah bersama Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta.
China kini merupakan produsen gondorukem terbesar di dunia dengan volume produksi mencapai 640.000 ton per tahun dan mengekspor sekitar 50 persen produksinya, sehingga mampu bertindak sebagai penentu harga gondorukem di pasar internasional. Perum Perhutani sebagai follower (pengikut) tidak dapat berbuat banyak karena harga jual ditentukan oleh China selaku penguasa pasar. Kendati demikian, Perum Perhutani terus mengamati celah-celah pasar yang ada agar harga jual produk dapat tetap terjaga bahkan meningkat. Direksi Perum Perhutani dalam berbagai pertemuan selalu menekankan harga gondorukem produksi BUMN di lingkungan kehutanan ini ditetapkan berdasarkan kekuatan pasok dan kebutuhan, biaya produksi, internal PHTI, dan misi perusahaan sebagai perusahaan sosial (Handadari, 2006 dalam Prawira, 2008).

Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah suatau proses manajemen untuk menganalisis kesempatan pasar untuk memilih posisi, program, pengendalian pemasaran yang menciptakan serta mendukung bisnis-bisnis yang aktif untuk mencapai tujuan serta sasaran pemasaran.
Kegiatan pemasaran tidak hanya untuk kepentingan jangka pendek saja, tetapi juga untuk jangka panjang. Hal ini disebabkan karena kebutuhan dan keinginan terus berkembang baik kualitasya maupun kuantitasnya, sehingga usaha untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen harus selalu ditingkatkan.
Untuk mencapai hal tersebut, maka perusahaan perlu mengadakan orientasi pada konsumen dengan menentukan kebutuhan konsumen, menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran penjualan, menentukan produk dan program pemasaran, mengadakan penelitian serta menentukan strategi yang paling sesuai agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen. Dalam strategi pemasaran suatu perusahaan untuk menanggapi setiap perubahan kondisi pasar dan faktor biaya tergantung pada analisis terhadap Faktor lingkungan, analisis terhadap faktor lingkungan seperti pertumbuhan populasi dan peraturan pemerintah sangat penting untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkannya pada bisnis perusahaan.

       PERMASALAHAN
Permasalahan dalam produksi dan pemasaran gondorukem yang dijual oleh KBM Industri Non  Kayu  adalah :
        1.  Adanya pesaing yangyang ketat terhadap gondorukem yang dipasarkan oleh KBM Industri
             Non Kayu.
        2.  Belum adanya perencanan dalam menentukan strategi  pemasaran.
        3.  Belum terjalinnya komunikasi yang baik antara pimpinan dengan karyawan sehingga
             dalam pengambilan keputusan perusahaan selalu kurang maksimal.
        4.  Belum adanya diversifikasi produk gondorukem

ANALISIS SWOT DAN ALTERNATIF STRATEGI
Strategi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan. Penentuan alternatif strategi dalam pengembangan strategi pemasaran gondorukem dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman eksternal. Alat analisis yang cocok untuk merumuskan strategi dari berbagai faktor yang diidentifikasi tersebut adalah analisis SWOT. Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), dan secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).
        Dari analisis SWOT yang dilakukan, alternatif strategi pemasaran yang dipilih adalah bauran pemasaran baik produknya, harga (price), distribusi dan promosi. Dengan melakukan strategi pemasaran yang tepat, diharapkan penjualan gondorukem akan lebih meningkat dan memberikan keuntungan yang lebih besar.

Berikut beberapa gambar gondorukem :
Peresmian Pabrik Gondorukem Pemalang | Kaskus - The Largest ...SETANA MA'DAN: gondorukem

Gondorukem ( Getah Pohon Pinus )http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQbUQgucr3xw48GxF5KrbwHdex3kOYxfBBYwo5Acr5DAJzCsGmGuA


http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTV7Zo7KON9TUEY9LyKBBvyYx-haK7hYkk8obbPwx4uNTkIIZAATwhttp://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTtWMIL5KUkvMCNQS0JxZgu-tOaqrL5uXobyfU9_8G4u_1uxnalnA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar