ROTAN (Calamus
manan)
PELUANG BISNIS YANG
MENGUNTUNGKAN
Nama : Putri Andaria Nasution
Nim :
111201008
Kelas :
Hut-4A
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Family : Palmae
Genus : Calamus
Spesies : Calamus manan
Rotan adalah sekelompok tumbuhan memanjat yang merupakan
pohon yang termasuk golongan palma. Salah satu fungsi rotan adalah digunakan
sebagai bahan baku untuk membuat perabot rumah tangga seperti meja, kursi atau
perabot lainnya. Penggunaan rotan untuk membuat perabot rumah tangga sudah
dikenal dari dahulu. Ada hal baik dari furniture yang terbuat dari rotan,
tetapi Anda juga harus pandai melakukan perawatan agar perabot Anda tetap awet
dan kelihatan indah.
Rotan secara umum lebih dikenal dapat di gunakan sebagai bahan untuk mebeler atau furniture, tetapi kenyataanya bagi yang menyenangi bahan dan produk dari rotan dapat digunakan hampir disemua segi kehidupan manusia seperti konstruksi rumah, isi rumah, perkantoran, jembatan, keranjang, tikar, lampit, tali, dll. Rotan merupakan hasil hutan non kayu yang mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi dan dapat digunakan hampir disemua segi kehidupan manusia, tetapi lebih dikenal secara umum digunakan untuk mebel atau furniture.
Rotan secara umum lebih dikenal dapat di gunakan sebagai bahan untuk mebeler atau furniture, tetapi kenyataanya bagi yang menyenangi bahan dan produk dari rotan dapat digunakan hampir disemua segi kehidupan manusia seperti konstruksi rumah, isi rumah, perkantoran, jembatan, keranjang, tikar, lampit, tali, dll. Rotan merupakan hasil hutan non kayu yang mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi dan dapat digunakan hampir disemua segi kehidupan manusia, tetapi lebih dikenal secara umum digunakan untuk mebel atau furniture.
A.
Proses
pemilihan bahan baku
Adapun bahan baku yang
digunakan pada usaha ini diperoleh dari hutan-hutan Indonesia, antara lain;
Sibolangit (Rotan Sega dan Rotan Getah), Aceh Singkil (Rotan Manau, Rotan
Polis, Rotan Baliong dan Rotan Semambo), Kalimantan Barat (Rotan Pitrit),
Padang (Rotan Pitrit), dan Sidikalang (Rotan Manau). Proses pengiriman bahan
baku menggunakan jasa angkutan truk dengan kapasitas sebesar satu ton dalam
sekali pengiriman. Bahan baku hanya dipesan jika persediaan di gudang telah
habis. Dengan demikian waktu pemesanan bahan baku dapat dikatakan tidak tetap
(tergantung kebutuhan).
Kriteria bahan baku yang dibutuhkan
dalam proses produksi antara lain; rotan dengan warna krem hingga putih,
elastis sehingga memudahkan dalam proses pembentukan, dan tidak terdapat cacat.
B.
Proses
pengolahan
Bahan yang digunakan
dalam proses produksi antara lain; Rotan Batangan, Rotan Semambo, Rotan
Baliong, Rotan Manau, Rotan Sega, Rotan Pitrit, Rotan Cimuk, Rotan Getah, Rotan
leping, Rotan Polis, Plastik Kombinasi, dan Sigres. Sedangkan alat yang
digunakan adalah tembak steples, gunting, martil, gergaji, tandan, steaming oven dan kompor gas/semprot.
Semua rotan yang telah
masuk ke gudang diberikan berbagai macam perlakuan agar dapat dibentuk sesuai
dengan keinginan atau produk akhir yang diinginkan.
·
Pengolahan rotan bulat
(yang baru dipanen)
a. Pemasakan
Tujuan
pemasakan adalah untuk menurunkan kadar air agar cepat kering dan juga untuk
mencegah terjadinya serangan jamur. Cara pemasakannya adalah potongan rotan
diikat menjadi suatu bundelan, kemudian dimasukkan ke dalam wadah yang sudah
disiapkan campuran solar dengan minyak kelapa.
b. Penggosokan
dan pencucian
Setelah
rotan dimasak, didiamkan beberapa menit, kemudian digosok dengan kain perca
(sabut kelapa) untuk menghilangkan getah yang masih tersisa. Kemudian rotan
dicuci dengan air bersih.
c. Pengeringan
Lalu
rotan dikeringkan dengan menjemur langsung pada terik matahari sampai kering.
d. Pengawetan/pemutihan
rotan
Pengawetan
atau pemutihan rotan bertujuan agar rotan tidak terserang jamur atau berbagai
organisme perusak lainnya. Pengawetan
rotan dilakukan dengan perendaman atau bisa juga dengan perebusan dalam larutan
pengawet/pemutih .
e. Pengasapan
Pengasapan dilakukan
selama satu hari untuk memasukkan asap belerang ke dalam pori-pori rotan agar
rotan lebih tahan lama dan tidak lapuk apabila terlalu lama berada di gudang
dan tidak diolah.
·
Cara membuat furniture rotan
Furniture
yang akan dibuat biasanya sesuai pesanan konsumen atau produk yang sudah biasa
dihasilkan sebelumnya. Rotan yang sudah siap di proses kemudian dipotong-potong
sesuai dengan ukuran yang diinginkan dengan menggunakan gergaji. Proses
selanjutnya adalah pembengkokan. Alat yang diperlukan untuk membengkokkan rotan
adalah tandan, kompor gas/semprot, dan steaming
oven. Ada beberapa kerusakan pada proses pembengkokan, seperti pecah, patah dan
putusnya serat pada bagian permukaan yang dilengkungkan.
Kemudian dilakukan perakitan rangka dan
penganyaman. Rotan yang biasanya digunakan sebagai rangka adalah rotan manau,
rotan getah, dan rotan baliong. Sedangkan untuk penganyaman, digunakan rotan
pitrit, leping, sigres, dan plastik kombinasi. Setelah dianyam, setiap ujung
dipaku menggunakan steples. Langkah
akhir dalam proses ini adalah finishing.
Finishing adalah penyempurnaan hasil akhir suatu produk
barang jadi (furniture) rotan. Finishing dapat berupa pemberian warna,
penggosokan, dan pemgilatan dengan menggunakan cerlak.
C.
Perawatan
Rotan
Agar mebel atau perabot dari rotan lebih tahan lama, ada hal
yang perlu Anda perhatikan dalam merawatnya. Hal yang dapat Anda lakukan antara
lain:
·
Bersihkan seminggu sekali. Cukup gunakan lap kering untuk
menghilangkan debu-debu yang menempel. Jangan gunakan cairan kimia karena dapat
merusak rotan.
·
Untuk membersihkan debu dan kotoran yang ada di sela-sela,
cuci dengan menggunakan detergen. Cairan detergen hendaknya jangan terlalu
pekat. Setelah itu, lap dengan menggunakan lap kering dan kerinngkan dengan
diangin-anginkan. Ini dapat dilakukan setiap 1 bulan sekali.
·
Agar tetap kelihatan indah, Anda dapat mengecatnya bila
warna rotan sudah kelihatan pudar.
·
Letakkan perabot dari rotan di tempat yang tidak terkena
hujan dan sinar matahari secara langsung. Hal ini dapat membuat perabot Anda
menjadi pudar, kering sehingga mudah rusak.
·
Untuk menghindari rayap, Anda dapat menggunakan larutan
kamper (kapur barus) dan minyak tanah. Semprotkan larutan tersebut pada rotan,
atau masukkan dalam lubang yang dibuat rayap pada perabot rotan Anda.
Tentu rumah Anda akan lebih bersih jika perabot di dalam rumah Anda juga bersih, termasuk perabot atau mebel yang terbuat dari rotan. Ini akan mempercantik ruang di dalam rumah Anda.
Tentu rumah Anda akan lebih bersih jika perabot di dalam rumah Anda juga bersih, termasuk perabot atau mebel yang terbuat dari rotan. Ini akan mempercantik ruang di dalam rumah Anda.
D.
Kelemahan
Kurangnya
inovasi dan kreasi yang dilakukan oleh si pemilik usaha pada produk akhir
menjadi salah satu kelemahan yang ditemui. Umumnya produk akhir yang dihasilkan
tidak mengalami perubahan dari tahun ke tahun (bersifat monoton). Model dan
motif produk juga tidak mengikuti tren yang sedang berkembang di pasar sehingga
jumlah permintaan akan produk akhir tidak mengalami peningkatan yang berarti.
Seharusnya si pemilik usaha lebih peka terhadap perkembangan tren pasar yang
sedang terjadi sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai jual dan mampu
bersaing dengan usaha lain yang sejenis atau bahkan dengan pasar internasional.
Biaya
yang dikeluarkan pada saat mendatangkan bahan baku juga menjadi kendala bagi si
pemilik usaha. Ia mengatakan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk sekali
pengiriman cukup besar dan mengalami peningkatan hampir setiap tahunnya. Hal
ini dapat diatasi dengan membuka cabang baru di kota penghasil bahan baku yang
memiliki jumlah pelanggan yang cukup besar. Dengan demikian diharapkan ongkos pengiriman
bahan baku dan produk akhir dapat diminimalisir sehingga pada akhirnya akan
menambah keuntungan si pemilik usaha.
Proses
perakitan rotan menjadi produk akhir juga melibatkan banyak pelaku industri
lain di dalamnya, contohnya untuk pembuatan sofa (penambahan busa) dan cermin
(penambahan cermin pada bingkai) si pemilik usaha masih harus mengirimkan
produk setengah jadinya ke industri lain. Hal ini mengakibatkan bertambahnya
biaya produksi dikarenakan si pemilik usaha tidak memiliki bidang yang khusus
menangani proses tersebut. Perlu adanya penambahan jumlah tenaga kerja yang
memiliki keahlian khusus sehingga mampu meminimalisir biaya produksi dengan
menggantikan peran industri lain yang biasanya digunakan.
Lemahnya strategi pemasaran juga
dapat mempengaruhi tingkat penjualan. Oleh karena itu, perlu adanya pemilihan
strategi pemasaran yang tepat. Selama ini si pemilik hanya memasarkan produknya
di tokonya sendiri atau dengan menerima pesanan dari konsumen. Media pemasaran on line yang sedang ramai digunakan saat
ini patut dicoba sebagai strategi pemasaran alternatif agar dapat menjangkau
pasar seluas mungkin. Di samping mudah dan cepat, media ini juga dapat membuat
promosi produk menjadi lebih menarik dengan menampilkan gambar-gambar produk
dengan berbagai desain. Konsumen dapat dengan leluasa memilih produk yang
hendak dibeli kapan pun dan dimana pun mereka berada tanpa perlu datang
langsung ke lokasi penjualan.
LAMPIRAN
A.
Jenis
rotan
Tanaman Rotan Rotan manau kupas
Rotan Sega Rotan Getah
Rotan Pitrit Rotan Baliong
Rotan
Semambo Rotan Leping
B.
Alat
bantu dalam pengerjaan produk
Martel Paku Steples Steples
Tali Sigres Rotan Polis Plastik kombinasi
Tandan Gergaji Mesin Pembuat Rotan Pitrit
C.
Produk
dari rotan
Sumber:
http://www.dephut.go.id/informasi/mki/07%20III/Artikel,%20Rotan.htm
Indonesia-Meningkat
http://noerdblog.wordpress.com/2011/06/20/pengolahan-rotan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar