Jumat, 19 April 2013

KOMODITI USAHA KACANG SIHOBUK


NAMA   : JORDY M
NIM       : 111201040
       
Analisis perekonomian dalam sektor komoditi kacang Sihobuk di Tarutung, termasuk dalam sektor basis. Hal ini dikarenakan penjualan komoditas kacang Sihobuk sudah mengekesport kacang Sihobuk keluar batas perekonomian masyarakat Tapanuli utara.  Daerah pemasaran kacang Sihoduk ini sebagain besar di Kota Tarutung, dan mengambil tempat didaerah lintas propinsi. Daerah-daerah lain meliputi Medan, Balige, Parapat, Pulau Batam, Pekan Baru, dan telah dirintis untuk pengembangan pemasaran ke Jakarta. Selain itu, akhir-akhir ini tidak sedikit wisatawan mancanegara yang memesan kacang Sihobuk dalam julah yang besar untuk dibawa kenegeri sebagai oleh-oleh.
Sektor komoditi ini dapat mendorong tumbuhanya jenis pekerjaan lainnya seperti usaha kuliner dengan pembukaan restoran makanan dengan berbahan dasar kacang Sihobuk, penjualan kue khas kacang Sihobuk dan lain sebagainya. Selain menjadi ciri khas oleh-oleh dari Kabupaten Tapanuli Utara penjualan kacang Sihobuk ini akan menambah nilai pendapatan masyarakat petani kacang ketika permintaan akan kacang meningkat, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan suatu wilayah per kapita.
Dalam hal ini penjualan kacang Sihobuk dapat dipertimbangkan menjadi pengerak utama dalam pertumbuhan perekonomian suatu wilayah di Kota Tarutung. Hal ini didukung dengan pernyataan Adisasmita (2005) Aktivitas basis memiliki peranan sebagai penggerak utama (primer mover) dalam pertumbuhan suatu wilayah. Semakin besar ekspor suatu wilayah ke wilayah lain akan semakin maju pertumbuhanan wilayah tersebut, dan demikian sebaliknya. Setiap perubahan yang terjadi pada sektor basis akan menimbulkan efek ganda (multiplier effect) dalam perekonomian regional.
Analisis Teori Lokasi
            Teori lokasi ini digunakan oleh pengusaha untuk memilih lokasi usaha yang memberikan keuntungan yang maksimal dan biaya produksi yang minimal. Untuk mempromosikan penjualan kacang Sihobuk ini para pengusaha lebih memilih menjualnya dikawasan dekat jalan raya atau daerah lintas propinsi. Keuntungan yang diambil dari lokasi dekat jalan raya ini, menyebabkan para konsumen lebih mudah membeli dan usaha kacang Sihobuk lebih gampang dilihat. Selain itu lokasi yang digunakan untuk mempromosikan kacang Sihobuk ini, salah satu sarana yang digunakan adalah melalui dinas perindustrian setempat, misalnya melalui pameran-pameran dan pesta-pesta budaya setempat seperti pesta Danau Toba di Parapat, atau kawasan perkotaan.
Analisis Input dan Output
            Teori input-output melihat keterkaitan antara sektor dalam suatu perekonomian.  Analisis tersebut akan menghasilkan dampak ekonomi pada sektor-sektor lainnya didalam perekonomian suatu wilayah. Manfaat dari analisis input dan output adalah mengambarkan kaitan antar sektor sehingga memperluas wawasan terhadap perekonomian suatu wilayah dan dapat meramalkan pertumbuhan ekonomi dan kenaikan tingkat kemakmuran. Dalam usaha penjualan kacang Sihobuk tersebut. Kegiatanan mengolah bahan baku kacang tanah menjadi kacang garing, mengakibatkan bertambahnya nilai komoditi tersebut. Yang menjadi Input dalam penjualan usaha kacang Sihobuk terdiri dari: Kacang tanah yang berkualitas baik, Alat untuk mengongseng, Plastik untuk membungkus (plastik kemasan), Kayu bakar
Sedangkan yang menjadi ouput dalam usaha kacang garing tersebut adalah kacang Sihobuk, kue dari kacang garing, bahkan makan khas Kacang sihobuk. Untuk mendukung analisis input-output data yang diperlukan merupakan variabel nilai tambanhanya. Yang terdiri dari Output, Input, dan Harga :
-          Hasil produksi (kg/bulan)
-          Bahan baku (kg/bulan)
-          Tenaga kerja (hari kerja/bulan)
-          Faktor konfersi (1:2)
-          Koefisien tenaga kerja (hari kerja/bulan)
-          Harga produk rata-rata (Rp/Kg)
-          Upah kerja rata-rata (Rp/hari kerja)
Analisis Teori Linkages
Analisis teori linkages merupakanteori tentang efek keterkaitan. Teorilinkages terkait dengan adanya teori basis. Untuk mengetahui proses produksi mulai dari up stream (hulu) sampai kepada down stream (hilir). Teori keterkaitan untuk usaha kacang garing ini terdiri dari bibit kacang tanah, lahan, peralatan, bangunan (home industry), obat-obatan, pasir, kayu bakar, plastik kemasan. Komponen tersebut merupakan up stream (hulu) dari usaha dagang kacang garing. Sedangkan komponen down stream (hilir) terdiri atas kacang dan limbah. Dalam hal ini, kacang dapat dikembangkan lagi menjadi kue dan makanan utama. Dari proses produksi tersebut, terdapat nilai tambah bersih  berupa tenaga kerja (membutuhkan gaji/upah), modal (keuntungan), dan alat (nilai sewa). Dari penjabaran diatas, dalam usaha kacang garing itu, terdapat keterkaitan atar sektor yang satu dengan yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar